Mengapa kita (orang Indonesia) berkendara di lajur kiri jalan? Sebelum
di jawab, perlu anda ketahui bahwa di dunia terdapat dua aturan/standar
dalam berkendara yaitu left-driving
countries dan right-driving countries. Perhatikan, jangan sampai
kebolak-balik ! Left-driving countries adalah negara yang warga
negaranya menggunakan lajur kiri jalan untuk berkendara, sehingga posisi
setir/kemudi pada mobil ada disebelah kanan.Contoh paling gampang
adalah yang berlaku di Indonesia. Negara lainnya yang menganut sistem
yang sama adalah UK, Jepang, Australia, India, Singapura,Malaysia dll.
Sebaliknya, right-driving countries adalah negara yang warga negaranya
menggunakan lajur kanan jalan untuk berkendara, sehingga posisi
setir/kemudi pada mobil ada disebelah kiri.Contoh : USA, mayoritas
negara Eropa (kecuali UK), Cina,dll.
Ada 2 faktor yang kemungkinan berpengaruh besar terhadap gaya berkendara orang Indonesia, yaitu :
1. Mayoritas mobil yang ada di pasaran Indonesia adalah buatan Jepang
yang notabene left-driving country…Mobil Eropa kurang laku gan di
Indonesia..
2. Posisi Indonesia “terjepit” oleh negara-negara commonwealth
(persemakmuran) seperti Australia, Selandia Baru, Singapura, dan
Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada UK yang menganut left-driving
countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan
masyarakat dan politik dagang negara kita.
![]() |
Foto: joeydevilla.com |
Ternyata, sebenarnya inilah fakta sejarahnya :
Yang pertama, roda lahir di Eropa. Automotif juga lahir di Eropa, dan
tentu saja Amerika. Jadi merekalah penentu peraturan pengguna jalan ini
pada awalnya. Tapi bukan berarti hanya maunya DLLAJR tiap negara harus
jalan begini dan begitu. Rupanya masalah politik juga menentukan. Ini
terjadi zaman Perang Napoleon-Inggris. Memang benar sebelum tahun 1794,
di Perancis orang berkendara sudah disebelah kanan. Maka ketika Napoleon
berkuasa, termasuk daerah jajahannya diperintahkannya berkendara
disebelah kanan jalan. Daerah jajahannya di Swiss, Jerman, Italy,
Polandia dan Spanyol, ikut disebelah kanan.
Sebaliknya negara musuh Perancis membuat peraturan berkendara disebelah
kiri jalan. Mereka adalah Inggris, Hongaria, Rusia dan Portugal. Negara
jajahan keduanya di Asia dan Afrika juga mengikuti koloni mereka. India
dan Indonesia ketika dijajah Inggris berkendara disebelah kiri jalan.
Belanda dijajah Napoleon, makanya berkendara disebelah kanan. Setelah
berkuasa lagi di Hindia Belanda, Belanda tidak merubah aturan Inggris
tersebut sehingga sampai sekarang Indonesia berkendara disebelah kiri
jalan. Inggris tetap berkendara disebelah kiri jalan, termasuk
Australia. Amerika Serikat menetapkan peraturannya sendiri. Sejak awal,
mereka berkendara disebelah kanan jalan. Seperti disebut diatas
peraturan jalan dikanan jalan sudah mantap disejumlah negara Eropah.
Ketika Jerman melakukan Aneksasai Austria pada awal tahun 1938,
dirubahnya peraturan menjadi jalan kiri.
Ini juga terjadi di Cekoslovakia. Rupanya Hitler Jerman tidak mau
ketinggalan. Ketika menaklukan Austria tanggal 12 Maret 1938, segera
diperintahkannya pemakai jalan merubah berkendara dari kiri kekanan lagi
dalam satu malam. Bisa dibayangkan terjadilah kekacauan karena rupanya
trem juga terkena peraturan tersebut. Pada tahun 1939, Ceko dan
Honggaria juga harus mengikuti aturan ini. Selain faktor politik, faktor
ekonomi juga diperhatikan. Misalnya Swedia pada tahun 1967 merubah
aturan jalan rayanya berjalan kesebelah kanan, karena rupanya tidak mau
pusing-pusing dan lebih ekonomis, disebabkan Mobil Volvo dan Saab yang
laku keras dinegara yang berkendara disebelah kanan. (milis mediacare).
Ternyata perbedaan posisi ketika menyetir mobil di beberapa negara
memiliki kisah unik yang melatarbelakanginya .
Negara-negara dengan sistem lalu lintas di sisi kiri yang berarti
mengemudi dengan setir kanan ternyata asal usulnya berasal dari Inggris.
Mengapa demikian? Inti jawabannya sebenarnya karena kebanyakan orang
ternyata adalah right-handed (dominan menggunakan tangan kanan dalam
aktivitasnya) begitupun dengan ahli pedang dan ksatria di Inggris. Hal
ini membuat mereka lebih suka berjalan di sisi kiri agar tangan kanan
mereka lebih dekat pada lawan dan pedang di sarungnya jauh dari
jangkauan musuh. Umumnya negara-negara koloni Inggris akan mengikuti
sistem lalu lintas sisi kiri karena kebiasaan yang dibawa oleh orang
Inggris.
Hal di atas ternyata berbeda dengan di Prancis dan Amerika Serikat yang
memiliki sistem lalu lintas sisi kanan yang berarti jika kita menyetir
di kedua negara tersebut maka kita akan menggunakan setir kiri.
Sejarahnya dimulai pada akhir sekitar 1700-an, saat buruh angkut di
kedua negara tersebut mengangkut hasil peternakan dalam gerbong besar
yang ditarik kuda. Ternyata gerbong tersebut tidak mempunyai tempat
duduk untuk pengemudinya sehingga kusir terpaksa duduk di sisi sebelah
kiri dari punggung kuda agar dapat menggunakan tangan kanannya untuk
memecut kudanya. Duduk di punggung kuda sebelah kiri, secara alamiah
kusir dapat melihat tiap gerbong yang berpapasan dari arah berlawanan di
sebelah kiri dan memastikan kondisi jalan yang dilalui oleh gerbong.
Karena hal tersebut, kusir tetap melaju di sisi kanan jalan.
Nah, bagaimana dengan Indonesia? ternyata pengalaman dijajah oleh
Belanda selama 3,5 abad memberikan pengaruh yang besar. Meskipun sistem
lalu lintas di Belanda sempat berubah dari sisi kiri, mengikuti sistem
di Inggris, menjadi sisi kanan karena sempat dijajah oleh Napoleon, hal
itu tidak mengubah kebiasaan awal mereka ketika telah tiba di Indonesia.
Inilah sebabnya sampai saat ini ketika menyetir mobil, kita selalu
menggunakan setir kanan.
http://www.priatama.net/2013/12/mengapa-setir-mobil-di-indonesia-berada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar